Dalam sebuah terjemah Hadits Arbain An-Nawawi, terlihat bahwa dari 42 hadits yang diterangkan di dalamnya, bab niat menempati posisi pertama dalam pembahasannya.
mengapa?
Amirul Mukminin Abi Hafs Umarbin Khattab ra. berkata, Aku mendengar Rasulullah saw bersabda,
"Sesungguhnya amal perbuatan itu disertai niat, dan setiap orang mendapatkan balasan amal sesuai dengan niatnya. Barangsiapa yang berhijrah hanya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu menuju Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa hijrahnya karena dunia yang ia harapkan atau wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya itu menuju yang ia inginkan".
Di sana Rasulullah saw menegaskan betapa pentingnya arti dari sebuah niat. Niat yang terkadang menjadi hal sepele bagi sebagian orang, ternyata begitu besar dampaknya. Dan alagkah meruginya orang-orang yang mengerjakan secuil apapun kebaikan, namun tidak dibarengi dengan niat Lillah (Karena Allah) maka usahanya tersebut akan bernilai sia-sia, naudzubillah.
Maka mulai detik ini, jadikanlah niat menjadi sebuah garis strat dalam setiap langkah lini kehidupan ini hanya untuk-Nya. dan setiap desah nafas yang berhembus, setiap darah yang mengalir, semoga semua hanya tertuju pada Sang Pemilik jiwa.
Jika sedikit flashback ke belakang,
sering sekali saya terkadang [lupa] berniat dalam melakukan aktivitas yang saya kerjakan, atau saya meniatkannya bukan semata-mata karena Allah SWT. (Astaghfirullah) mohon ampun ya Rabb, hamba yang dhoif akan ilmu ini.
Kegiatan sehari-hari yang dilakukan berjalan begitu saja layaknya air mengalir. Makan yang saya lakukan karena memang kebutuhan jasmani yang harus terpenuhi, mandi, tidur dll.
pun begitu dengan menuntut ilmu, memang karena kondisilah yang mengharuskan saya melakukan hal itu. entah karena takut dicemooh orang dengan strata pendidikan yang rendah, tuntutan orang tua, atau hanya sekedar mendapatkan ijazah untuk sebuah pekerjaan yang kesemuanya itu bernilai DUNIAWI.
mengapa tujuan akhirnya tak bermuara pada-Nya?
mengapa tak kau selipkan barang sedikit saja dalam hatimu untuk mecapai Ridho-Nya?
mengapa?
apakah kau dahulu belum tahu? atau sudah tahu namun masih tak sadar?
atau bahkan...
dalam hatimu masih ada sebutir kesombongan yang terselip sehingga menjadikanmu orang yang congkak?
Naudzubillah...
Ya Rabb, Jadikanlah setiap detik yang bergulir semakin mendekatkan kami pada Ridho-Mu,
Ridho-Mu dan Ridho-Mu...
Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar