Beberapa
fenomena yang sering terjadi, membuat saya tergelitik untuk menuliskannya dalam
sebuah tulisan….
Kita
semua tahu, kalo hati itu raja dari segala raja, maksudnya yang menggendalikan
semua alam sadar yang akan dilakukan. Maka dikatakan, ketika hati itu baik,
maka baiklah semua anggota badannya, begitu juga sebaliknya. Namun sahabat,
tahukah engkau??? Jikalah segumpal darah ini sudah mengenal virus “merah jambu”, sungguh ku katakan, logika tak lagi bermain disini,
Semuanya
dianggap indah dengannya, dan tanpanya dunia ini seakan kiamat. Mungkin itu
penggalan kalimat yang bisa menggambarkan susana hati seseorang yang sedang “falling in love”. Namun diluar
sana mungkin masih banyak pujangga-pujangga / penyair ahli yang bisa lebih dahsyat
mengdeskripsikan satu kata itu.
Jadi
teringat oleh salah satu lirik lagu yang dibawakan girlband Indonesia yang sedang
booming belakangan ini “Cherrybelle”, siapa yang tak kenal dengan grup ini? Mungkin
dari anak-anak hingga nenek-nenek pun kalau ditanya, rasanya mereka tahu. judulnya Love is You.
“Cinta…
satu
kata penuh makna,
Cinta…
bawa
hati bahagia
dari
sekian juta keindahan dunia, dimata hatiku kaulah keindahan hidupku”.
Nah
itu lah salah satu dari sekian juta atau bahkan milyaran lagu Indonesia yang
bertemakan tentang cinta. Jujur, jarang sekali saya menemukan lirik lagu yang
didalamnya tak terkandung satu kata ajaib itu.
Awalnya,
ketika dahulu saya belum memahami betul akan 'hal ini', saya menganggap
fenomena-fenomena yang pernah terjadi, misalnya saja kisah cintanya Romeo &
Juliet kisah cintanya yang kandas dan berujung pada kematian. Atau
penggemar buku Ust.Anis Mata yang judulnya “Serial Cinta”, disana diceritakan
seputar tentang cinta. Namun pengertian cinta itu luas loh ternyata. Bukan hanya
perasaan yang berbeda yang membuat jatung berdebar tiap detik, makan tak enak,
dibutakan hingga ada yang mengatakan maaf tahi ayam rasa coklat, atau apalah itu yang berhubungan dengan
rasa pada lawan jenis.
Coba perhatikan kutipan berikut : “Lupakan! Lupakan cinta jiwa yang tidak
akan sampai di pelaminan. Tidak ada cinta jiwa tanpa sentuhan fisik. Semua
cinta dari jenis yang tidak berujung dengan penyatuan fisik hanya akan mewariskan
penderitaan bagi jiwa” disini Ust.Anis Mata menceritakan ada sahabat Nabi SAW
yang bernama Nasr bin Hajjaj pada masa Umar bin Khattab.
Nasr
bin Hijaj adalah pemuda yang ketampanannya dapat menyihir para muslimah yang
berada di Madinah. hingga suatu ketika, Umar bin Khatab memeregoki ada nama Nasr
bin Hijaj dalam bait-bait puisi yang dilantunkan oleh seorang muslimah madinah.
Dan ketika Umar menemui Nasr, Beliau mengatakan, benar bahwa ketampanannya
telah menjadi fitnah kaum hawa yang ada di Madinah. Hingga diputuskan, Nasr
bin Hijaj akan dikirim ke Basrah.
Namun masalah tak putus hanya disini.
keep your heart |
Itu derita panjang dari sebuah cinta
yang tumbuh dilahan yang salah. Tragis memang. Tapi ia tak kuasa menahan
cintanya. Dan ia membayarnya dengan penderitaan hingga akhir hayat. Pastilah
cinta yang begitu akan menjadi penyakit. Sebab cinta yang ini justru menemukan
kekuatannya dengan sentuhan fisik. Makin intens sentuhan fisiknya, makin kuat
dua jiwa saling tersambung. Maka ketika sentuhan fisik jadi mustahil, cinta
yang ini hanya akan berkembang jadi penyakit.
Itu sebabnya Islam memudahkan seluruh
jalan menuju pelaminan. Semua ditata sesederhana mungkin. Mulai dari proses
perkenalan, pelamaran, hingga, hingga mahar dan pesta pernikahan. Jangan ada
tradisi yang menghalangi cinta dari jenis yang ini untuk sampai ke pelaminan.
Tapi mungkin halangannya bukan tradisi. Juga mungkin tidak selalu sama dengan
kasus Nasr. Kadang-kadang misalnya, karena cinta tertolak atau tidak cukup
memiliki alasan yang kuat untuk dilanjutkan dalam sebuah hubungan jangka
panjang yang kokoh.
Apapun situasinya, begitu peluang menuju pelaminan tertutup, semua cinta yang ini harus diakhiri. Hanya di sana cinta yang ini absah untuk tumbuh bersemi: di singgasana pelaminan.
Sekian….
Apapun situasinya, begitu peluang menuju pelaminan tertutup, semua cinta yang ini harus diakhiri. Hanya di sana cinta yang ini absah untuk tumbuh bersemi: di singgasana pelaminan.
Sekian….
Thursday,1 Hijriah 1434H.
2 komentar:
sepertinya ada kisah Nasr bin Hajjaj yang lebih lengkap di kitab Ibnul Qayyim (Raudhatul Muhibbin wa Nauzatul Musytaqin - kalo gak salah) yang dalam kisah itu Ibnul Qayyim menghalalkan 'pelukan' untuk orang yang memendam cinta daripada orang tersebut mati atau membunuh jiwanya sendiri. Allahu a'lam.
WOW...
Mas yg satu ini emang jempolan :P
*masalah itu terutama.
Posting Komentar