Selasa, 06 November 2012

LELAKI BERTOPI HITAM (Cerpen)

topi hitam

“Ketika mas gagah pergi” kalimat itulah yang kini ku alami. Ya, sosok penyayang yang melekat pada jiwanya, kini tak lagi kurasakan, kehadirannya seperti metamorphosis seekor kupu-kupu, yang berawal dari sebutir telur, kemudian berubah menjadi ulat kecil, ulat dewasa, kepompong dan menjadi seekor kupu-kupu nan elok, namun sayang kisahku tak seindah perjalanan itu, mungkin Dia tahu yang terbaik untuk setiap hamba-Nya. Ku jalani hari-hari tanpanya lagi, kembali ke duniaku yang awal, tanpa dia yang sudah ku anggap kakakku sendiri, huh, ternyata itu hanya alasan semata saja untuk me-llegal-kan hubungan kami. Rasa itu entah darimana bermula, tak diundang, namun tiba-tiba sudah bersemayang direlung hati terdalam, yang akhirnya menggoreskan luka tiada berujung, hingga saat ini, ya, hingga saat ini masih benar-benar belum hilang diingatan. Keindahan semata membuatku tergelincir dalam buaian itu, tak sadar, ternyata aku telah berjalan dipinggir jurang yang amat curam dan terjal, hingga pada akhirnya akupun terjatuh dalam lubang itu.
Pengalaman itu menyeretku untuk menjadi lebih dewasa. Dewasa dalam berfikir, dalam mengambil keputusan, dalam berinteraksi, dan segala bentuk tingkah yang akan kujalani kedepannya. Demi dzat yang ruh ku ditangan-Nya, sungguh bukan tak menerima akan ketetapan-Nya, hanya saja hati makhluk lemah sepertiku ini masih belum bisa melupakan sosok ikhwan itu. Sosok yang pernah menjadi kebanggaan dalam hidupku, pernah menjadi pangeran dalam episode mimpi-mimpiku. Tak pernah terbayangkan sebelumnya akan berakhir tragis seperti ini, namun inilah adanya… hanya air mata yang menjadi teman setia dalam pelampiasan kesedihan dan keterpurukanku ini. Doa-doa tak pernah luput terucap untuk Dia, Tuhan yang maha penyayang, yang memberi sebelum hamba-Nya meminta, Tuhan yang Tahu sebelum hamba-Nya mencurahkannya, Tuhan yang maha pemaaf sebelum hamba bertaubat pada-Nya.
Kusibukan dengan berbagai aktivitas, selain aktivitas rutin kuliah, aku juga mulai memfokuskan diri pada penelitian, mengajar di salah satu yayasan dekat kampus, Asisitensi, mengikuti berbagai lomba menulis, dll. Harapannya agar tidak terpuruk terus-menerus dengan hal yang menurut orang “sepele”, namun tidak bagiku. Karena benar menguras semua pikiran, perasaan, hati, dan keringat. (hemmm). Lagi-lagi aku yakin, ini adalah lembaran rencana terindah-Nya untuk hamba-Nya.
SEMANGAT, SEMANGAT !!!  Be a new U, better than.

Tidak ada komentar: