Dewasa ini persaingan memang terasa begitu mencengkik,
seolah dunia mengatakan, siapa yang kuat, maka dialah yang bisa bertahan hidup.
media yang menggurita,
jebakan megalomania tak dijadikan risau dalam diri,
bahkan tak jarang merasa dirinya menjadi Tuhan,
Naudzubillah...
Saudaraku,
hidup nggak melulu tentang aku dan bagaimana aku,
tapi lebih dari itu,
Tentang hubungan Tuhan dengan dirimu yang satu.
silahkan menyingkab kembali tabir dari tabiatnya manusia diciptakan,
tak lain untuk menyembah & beribadah pada Tuhannya,
"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (Ad-Dzariyat :56)
juga menjadi khalifah di muka bumi ini, bukan hanya khalifah untuk dirinya,
namun juga untuk alam sekitarnya.
oleh karenanya paksalah matamu untuk melihat dunia ini, maka dapat dipastikan engkau pasti akan terbelalak tercengang !!!
meringis menangis sendu,
atau bahkan menyinyir saat mencium begitu busuknya bau kebohongan yang kian merajalela.
kemunafikan tercecer dimana-mana,
hingga tak ada lagi kata keadilan yang terlihat dengan kasat mata.
Hidup nggak melulu tentang aku.
bahkan kekasih-Nya dipenghujung nafasnya tak lain menyebut-nyubut "Ummati...ummati"
mungkin saja tak ada kalimat yang lebih Ia harapkan melainkan dapat melihat umatnya hidup diatas tauhid kapada Sang Pencipta.
bisakah kita seperti sosok Baginda Rosul?
atau pertanyaannya dialihkan,
masih adakah saat ini dimuka bumi ini yang lebih memikirkan tentang 'selain aku' ???
peluang jawaban memang tak pernah bertambah, juga tak pernah berkurang,
yang ada hanya :
ADA atau TIDAK ADA
MAU atau TIDAK MAU
IYA atau TIDAK
BENAR atau SALAH,
BERGERAK atau DIAM
DOSA atau AMAL,
SYURGA atau NERAKA.
karena hidup adalah pilihan, maka kata sambung yang dipakai adalah ATAU, bukan kata DAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar