Minggu, 27 Oktober 2013

CINTA = ‘MEMBERI’



Maka saya katakan MENCINTAI adalah pekerjaan orang-orang HEBAT. mereka yang mau berkorban untuk cintanya. Pengorbanan yang tak sebatas pada harta, Jiwa, Raga, lantas?! Bahkan SATU DETIK waktu yang bergulir sekalipun harus kau berikan untuk makhluk bernama cinta ini. SEMUANYA, tanpa terkecuali !!!

Oleh sebabnya, Saya heran dengen mereka yang mengatakan cinta tanpa ikatan yang jelas (menikah), Bukankah artinya ketika pasangannya mengatakan “saya mencintai kamu” itu artinya saya ‘memberikan’ jiwa dan raga saya untukmu dengan ikhlas, ridho dan sepenuh hati?  Tak sampai disitu, cintanya pun berbalas “aku juga mencintaimu” --> (aku juga mau menyerahkan jiwa, raga ku untukmu). Jadi tak aneh sahabat, jika diluar sana banyak wanita yang maaf menyerahkan kehormatannya untuk pasangannya, karena menurut mereka, inilah bukti cintanya.
Maka ISLAM agama yang satu dan suci itu mengatakan bahwa “TIDAK ADA PACARAN SEBELUM MENIKAH”."Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah. Karena menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa; karena puasa dapat menekan syahwatnya (sebagai tameng).". Namun lagi-lagi cinta itu buta, tuli, bisu, bahkan dianggap kurang waras. bagaimana tidak? bagi mereka yang saling mencinta tahi ayam  akan terlihat bagai coklat yang lezat :p

Oh no…!!! Ternyata saya juga pernah ada diposisi itu ?! :’(
Hari ini, saya akan bercerita tentang ‘ketragisan’ cinta, bukan lagi layaknya sinetron,!!! Namun ini tentang sebuah fakta di depan mata.

1#
Mencintai sosok laki-laki berkulit sawo matang itu, bermula di akhir tahun 2011. Bisa dikatakan "Ukhibbuka min awwali yaumin araftuka..."(Aku mencintaimu dr sejak awal aku mengenalmu)” Percaya atau tidak, si akhwat mencintai sosok yang sering dia sebut ikhwan itu sejak “pertama kali melihatnya” . kebetulan sejak itu, mereka baru saling mengenal, padahal ada dalam satu atap kepengurusan. 
Hah? Sesingkat itu bisa langsung jatuh hati?!!! kok bisa ~,~
Ya.
Hingga pada akhirnya,
Merasa sudah saling kenal, kemudian dekat,
Ingin lebih, dan akhirnya
Mereka mengungkapkan perasaannya masing-masing. (Ikhwan-Akhwat juga manusia, bukan malaikat yg gak punya nafsu)

“Kenapa gak menikah aja?” mungkin sederetan pertanyaan ini akan menghampiri telinga si akhwat kala itu. Namun hingga saat ini belum ada jawaban pasti mengapa mereka tidak melangkah ke jenjang pernikahan yang diridhoi-Nya. Allahu’alam.
Hingga suatu saat, si Ikhwan memutuskan pergi meninggalkan semua kenangan bersama si akhwat,
Tak bisa berkutik apapun, karena kebetulan pada saat itu si akhwat masih harus menyelesaikan study-nya yang baru menginjak tahun ke-3 masa perkuliahannya.
Hingga akhirnya, si Ikhwan memutuskan untuk bekerja, dan pergi kesuatu tempat, yang sebenernya secara jarak tak terlalu jauh, namun yang membuat mereka jauh, karena keputusan yang mereka ambil untuk tidak saling berkomunikasi satu sama lain. Tragisnya, hingga bilangan bulan, bahkan tahun sang akhwat masih belum bisa menerima kenyataan pahit ini.

#2
Empat tahun bukan waktu yang sebentar, terlebih menanti sesuatu yang belum jelas akan berakhir bahagia, atau bahkan sebaliknya. (bak fatamorgana ditengah gurun). Namun kekuatan cintalah yang mengantarkan kakinya masih bisa tegak berdiri hingga saat ini. Laki-laki yang teramat Ia cintainya itu tak sediktipun memberi respon positif, bahkan tak jarang kata-kata yang teramat menyakitkan ia lontarkan pada peremuan ‘tegar’ yang mencintainya itu. Tak pantang meyerah, si perempuan pun beberapa kali menanyakan perihal ‘apakah si laki-laki merasakan hal yg sama’, namun boro-boro jawabannya seperti yg diharapkan, malah berbalas oleh sebuah statement yang benar-benar 'banci' (versi saya) Benar-benar tak pantas diucapkan karena cinta  adalah anugrah terindah dari-Nya, dan itu milik siapapun hamba di muka bumi ini. kata-katanya kurang lebih seperti ini “saya gak suka kamu suka sama aku”. Hek' Sayapun, yang sedari tadi menyimak ceritanya, merasa teramat perihh mendengarnya, apalagi dia (teman saya?)...!!! :'(
Argggh,
Rasanya saya sudah nangis darah, jika ada diposisi dia.
Namun ketegarannya telah melebihi kekuatan karang dilautan,
Dan sekarang, dia pun nampaknya masih menaruh harapan pada laki-laki pujaannya itu,
Meski terkadang sesekali dia mengatakan “laki-laki itu sudah mati, laki-laki itu sudah mati”.


#3
Lagi lagi tentang perjuangan CINTA.
Kali ini tentang keberanian seorang ikhwan yang mengungkapkan perasaannya pada sang pujaan, bukan hanya sekali, bahkan lebih. “Karena harapan itu masih ada’, itulah kalimat yang terlontar kala kakinya mulai lemah melangkah. ‘jalan’ yang berbeda sepertinya menjadi salah satu penyebab penolakan itu terjadi, meski memang pada akhirnya, tujuan yang akan mereka capai bermuara pada titik yang sama. lama berjuang, rasanya telah banyak menggoreskan peluh dihatinya.
Hingga kalimat kepasrahan ini meluncur dari bibir sang ikhwan,  “Karena saya bukan bagian dari kalian”
Terenyuh saya mendengarnya.
saya menangis kala itu, karena tak banyak yang bisa saya lakukan untuknya.
Alloh, sayangi mereka…
berikan saya, juga mereka jalan TERbaik menurutmu.


Hah,
Mengelus dada, dan sesekali meneteskan air mata saat teringat akan hal itu…
Problematika manusia, memang bukan melulu tentang cinta,
Namun semua akan terasa indah jika cintanya juga beralur indah dalam skenario hidupnya.

Saya salut dengan mereka-meraka yang saya katakan adalah orang-orang hebat, karena buktinya mereka masih bisa tersenyum, meski terkadang hambar terasa, atau bahkan kecut, tapi setidaknya ada usaha disana.
Memang akan sangat banyak sekali cerita tentang cinta,
Bahkan jika dituliskan dalam sebuah buku sekalipun, rasanya tak cukup untuk menguak rahasia tentangnya.

Saya hanya berharap,
Untuk diri saya, kamu,dan semua yg masih memiliki cinta,
Mohon untuk tidak menyakiti !!! terlebih jika berada  diposisi yang dicintai
Karena diposisi ini tidak jauh lebih berat perjuangannya dari orang-orang yang berada diposisi mencintai.
Karena tahukah engkau,
Dialah Allah yang Maha membolak-balikan hati,
Bisa dengan seketika Dia membalikan perasaan itu jika Dia berkehendak.

"Ya Allah, aku sungguh tanpa daya. Aku sungguh tak ada kuasa. Aku sungguh teramat lemah. Maka selanjutnya, langkah kakiku, biar Kau yang melangkahkan. Gerak hatiku, biar Kau yang mengilhamkan. Ucapan serta perbuatanku, biar Kau yang menggerakkan. Cukup jadikan aku seperti apa yang Kau mau. Aku berpasrah pada titahMu. Jadikan aku pribadi yang lebih baik. Jadikan aku semakin bermanfaat bagi banyak orang dengan memaksimalkan segala anugerah yang Kau limpahkan padaku." 

Allahu’alam
Pelajaran berharga hari ini, #SemuaTentangCinta 27-10-2013

Tidak ada komentar: