Kamis, 31 Oktober 2013

PADAHAL SAYA TAHU…



Padahal saya tahu,
Action tak jauh lebih mudah dari hanya sekedar berucap,
Padahal saya tahu…
Mendahului hak atas kewajiban itu sangat dianjurkan,
memberi pada orang yang enggan memberi itu mulia,
Padahal saya tahu…
Cinta itu tak dapat dipaksakan, ia terlahir dari hati yang tulus,
Bukan sekedar kecantikan dzahirnya.

Allahku,
Padahal saya tahu
zina itu bersahabat baik dengan dosa, bahkan mendekatinya pun Engkau melarangnya,
Padahal saya tahu,
Allah sangat membenci orang-orang yang hanya berucap, namun tak lekas  melaksanakannya
Padahal saya tahu
Semua hidup harus karena-Mu, tapi lagi-lagi… kelemahanku dijadikan alasan.
Tentang  makan, minum, tidur, itu semua karena tuntutan biologisku, bukan karena Engkau semata.

Padahal saya tahu…
Dunia ini fana, namun mengejarnya adalah bagian kepuasan diri,
Sedangkan akhirat??? Entahlah
Padahal saya tahu,
Perempuan baik, telah Engkau sediakan laki-laki baik,
Namun, perbaiki diri tak lagi memenangkan atas tuntutan itu.

Padahal saya tahu…
Malaikat tak pernah berkompromi untuk menjemput nyawa,
Namun seolah telinga tak mendengar, mata mengingkari semuanya itu.
Allahku,
Mengapa hanya sekedar tahu?
Atau mungkin karena saya tak faham?!.

KATAKAN,
(Billah) Bersama Allah
(Lillah) Karena Allah
(Fillah) Dalam Allah
BISA !!!


                                                                                                                                                November-ku telah datang…
                                                                                                                                                                 Bersama :
                                                                                                                                    
 “Saheela Mahmud (Sofia Hanum)”

Senin, 28 Oktober 2013

SURAT CINTA BUAT UKHTY BERKERUDUNG

Ini adalah unek-unek saya yang banyak dikecewakan oleh performa para muslimah yang nampak di depan kedua biji mata saya sehari-hari. Di tengah kegembiraan banyak orang yang melihat kerudung pada saat ini menjadi trending fashion banyak muslimah, saya sebenarnya gemas, kecewa, galau dan marah, tapi juga bingung.

Pangkal kekecewaan saya adalah soal kesenjangan antara kerudung dengan gaya hidup mereka. Mengapa banyak muslimah yang berkerudung sekedar puas dengan berkerudung. Seolah-olah kerudung itu sudah babak final dalam penampilan dan lifestyle, kenapa mereka tidak mau meningkatkan kepribadian mereka, pemahaman mereka dan menjaga diri mereka? Kenapa? Kenapa? Please, somebody help me!

Coba, pembaca pikirkan, bagaimana saya tidak bingung melihat seorang muslimah berkerudung tapi body mereka tampak melendung-melendung. Wajah manis berkerudung dalam balutan kemeja ketat yang kancingnya seolah mau meloncat karena ketarik bodi mereka yang sudah baligh, dan panggul ke bawah dililit jeans ketat – malah ada juga yang nekat pake legging (gubraaag) – sehingga ‘aset nasional’ mereka dikibarkan ke mana-mana.

Ukhtiiiiii….! Maaf kalau saya sarkastis, tapi Anda ini kan muslimah, bukan hewan qurban yang dinilai dari bobot badan dan kemontokan tubuh. Sapi dan domba qurban sengaja di-display-kan dengan vulgar di pinggir jalan agar orang-orang yang mau berkurban ngiler untuk membelinya dan mengurbankannya untuk fakir miskin.

Tapi ukhti kan muslimaaaah, bukan kambing qurban. Semakin Anda tertutup semakin ‘mahal’ harga ukhti di hadapan Allah, beda dengan hewan qurban yang semakin nampak sintal bodinya makin mahal harganya. Pahamkah kekesalan saya, ukhti?!Ini bukan berarti saya ini maho atau cowok KW. Bukan. Saya pria tulen.

Saya senang dengan kecantikan dan keindahan wanita karena itu kodrat saya, tapi kan Allah melarang saya meneropong tubuh ukhti dari ujung rambut ke ujung jempol.
Jadi, please, saya minta kerja samanya, jangan bikin hidup saya yang susah jadi tambah susah. Kalau memang ukhti cantik dan punya penampilan berkelas biarlah suami ukhty saja yang nanti berhak untuk melihatnya. Saya masih lelaki dan saya masih takut nambah saldo dosa.Pakaian ukhti bila keluar rumah adalah kerudung dan baju panjang yang kita sebut jilbab. Itu yang diperintahkan Allah kepada ukhti dan yang sekaum dengan Anda. Kalau ukhti senang dengan tank top, baby doll, mini skirt, atau hotpants ya silakan dipakai di balik jilbab ukhti. Tidak usah saya diajak mengintip semuanya.

Saya juga gerah dan marah kala menyaksikan ada remaja berkerudung jadi alay-alay di layar kaca. Entah di acara In***, D*****t, atau yang sejenisnya. Sama saat saya juga geli dan ketawa garing ngeliat ukhti-ukhti berkerudung ngantri tiket Justien Biber atau Lady Gaga!

Tapi bukan soal itu saja yang membuat emosi saya kadang meradang melihat ukhti dan teman-teman ukhti. Ada soal lain yang saya terus terang gerah dan jadi garang. Apa? Pacaran! Saya sering geleng kepala kalau sudah melihat akhwat berkerudung – apalagi berjilbab – berasyik masyuk dengan cowok yang bukan mahram dan suami juga bukan.Boleh percaya atau tidak, ukhti, saya pernah mendamprat – ini mungkin terlalu dramatisasi, tepatnya mempermalukan – sepasang kekasih di dalam angkot. Keduanya siswa almamater sekolah saya. Tapi yang bikin kepala panas adalah ceweknya berkerudung rapih dan cowoknya berjenggoooot (saya saja sampai sekarang belum sukses menumbuhkan jenggot!) Keduanya duduk di pojokan angkot dan tangan tuh cewek ada dipangkuan cowoknya sambil diremas-remas. !Astaghfirullah al-‘azhim!“Udah nikah, belum?” tanya saya panas.“Eh, belum, Pak?” jawab tuh cowok blingsatan sambil melepaskan tangan ceweknya. Untung nggak dilepaskan dari persendian badannya. Bla, bla, bla, saya nasihatin mereka berdua. Entah keduanya paham omongan saya atau tidak. Entah setelah itu mereka bubar pacaran atau malah menganggap sikap saya sebagai ujian.

Di mana-mana saya sering lihat akhwat berkerudung berasyik masyuk dengan pacar-pacar mereka. Di atas motor Kawasaki Ninja yang keren ada akhwat yang lengket ke punggung cowoknya ( jadi ingat seseorang...siapa ya...). Karena tuh motor Jepang jok belakangnya nungging maka cewek berkerudung itu ikutan nungging dan makin bersandar ke punggung cowoknya. Mungkin sambil berpikir bangga ‘cowok gue motornya keren’. nggak peduli pada komentar orang-orang yang menyaksikannya. Saya sebaaal lihat ukhti seperti itu.

Saya juga marah pada kawan saya yang pernah cerita kalau dia pernah diajak warga menggerebeg sepasang mahasiswa yang sedang mesum di malam hari di bulan suci Ramadhan. Ceweknya…..? Mahasiswi berkerudung! Coba bayangkan saudara-saudara, keduanya ketangkap basah sedang mesum di bulan Ramadhan pula! Saat orang berburu pahala, mereka malah saling berburu paha (tanpa la). Kalau mereka orang atheis, saya nggak bakal marah. Tapi dia berkerudung. Sad but true. Saya marah pada kawan saya itu kenapa story buruk kayak begini harus diceritakan pada saya. Bikin saya makin sebal pada ukhti berkerudung yang liar seperti itu. Tapi itu bukan satu-satunya cerita, masih banyak cerita yang serupa yang saya dengar dari kawan-kawan yang lain. Ada juga yang cerita kalau di antara cewek berkerudung itu ada yang jadi wanita panggilan. Malah katanya tarifnya premium call alias bisa lebih mahal karena kesannya eksotis dan reliji.Saya jadi bertanya; untuk apa sih ukhti berkerudung? Apa makna hijab dalam kehidupan ukhti? Tolong jawab 1 x 24 jam dari sekarang! Sering saya dengar ada kalangan yang bilang ‘jilbabi dulu hatimu sebelum tubuhmu’. Apa maksudnya? Sok berfilsafat tapi gajebo, ga’ jelas bo!

Nanti para cewek yang pakai hotpants bisa berdalih ‘ mas, jangan lihat tubuh seksi saya, tapi rasakan hati saya yang berjilbab’ Pernahkah ketika ukhti memutuskan untuk berkerudung apalagi berjilbab merenung bahwa harus ada sebuah perubahan dalam hidup ukhti? Akan lebih terjaga, lebih dekat kepada Allah, dan lebih berani meninggalkan maksiat?Kekesalan itu saya tumpahkan di sini, biar ukhti baca kalau apa yang ukhti lakukan itu berbahaya, dosa dan merusak korps akhwat berkerudung dan berjilbab. Kalaupun ukhti tidak baca, saya berharap agar ada yang meng-copy paste tulisan ini dan sharing ke mana saja agar dibaca oleh ukhti dan yang se-alam dengan ukhti.

Untuk ukhti yang sudah terlanjur membacanya dan marah-marah, saya harap agar malam nanti merenung; sudah benarkah gaya hidup saya? Percayalah, mencopot kembali kerudung bukan jawaban yang benar. Yang harus ukhti lakukan adalah terus menyelam dalam ajaran Islam yang indah dan menyejukkan ini. Banggalah sebagai akhwat berjilbab dan jagalah kehormatan diri sampai mati. That’s all, ukhti fillah!
Ukhti ku Berkerudung...

SUMBER : page Jangan Jadi Muslimah Nyebelin.
*Repost

WALAU JARAK KITA TERPISAH JAUH



Jika Hatimu merindukan seseorang...
Pejamkan Matamu dan Katakan...

Yaa Allah...
Aku merindukannya kerana_Mu Ya Allah..
Jauhkanlah aku dari perkara yang bisa membuat aku lupa kepada_Mu..
Aku semakin mengerti bahwa jarak ini bukan untuk menghukumku..
Tapi Jarak ini untuk Menjaga aku dan dia..

- Dengan ‘jarak’ ini.. Aku dan dia berjanji untuk berubah menjadi lebih baik..

- Dengan jarak ini.. Aku dan dia berjanji untuk Memperbaiki cinta kepada Ilahi..

- Dengan jarak ini.. Aku dan dia berjanji untuk Mencintai Pencipta kami lebih dari segalanya..

- Dengan jarak ini.. Aku dan dia berjanji untuk Mendalami ajaran Islam...

- Dan Dengan jarak ini juga..Aku dan dia yakin andai tiba saatnya nanti.. Aku dan dia akan lebih siap untuk melayari semua ini dengan jalan yang diridhai..

Syukur Ya Allah...
Kerana memberi peluang kepadaku melalui jalan_Mu ini..

Syukur Yaa Rabbi..
kerana memberikan jarak itu kepada aku dan dia..

Ya Allah ....
Sekiranya dia baik untuk dunia dan akhiratku,maka dekatkanlah dan satukanlah aku dengannya....

Tapi sekiranya dia buruk untuk dunia dan akhiratku...maka jauhkanlah aku darinya

Aamiin Allahumma Aamiin.



-Kahlil Gibran-

Minggu, 27 Oktober 2013

CINTA = ‘MEMBERI’



Maka saya katakan MENCINTAI adalah pekerjaan orang-orang HEBAT. mereka yang mau berkorban untuk cintanya. Pengorbanan yang tak sebatas pada harta, Jiwa, Raga, lantas?! Bahkan SATU DETIK waktu yang bergulir sekalipun harus kau berikan untuk makhluk bernama cinta ini. SEMUANYA, tanpa terkecuali !!!

Oleh sebabnya, Saya heran dengen mereka yang mengatakan cinta tanpa ikatan yang jelas (menikah), Bukankah artinya ketika pasangannya mengatakan “saya mencintai kamu” itu artinya saya ‘memberikan’ jiwa dan raga saya untukmu dengan ikhlas, ridho dan sepenuh hati?  Tak sampai disitu, cintanya pun berbalas “aku juga mencintaimu” --> (aku juga mau menyerahkan jiwa, raga ku untukmu). Jadi tak aneh sahabat, jika diluar sana banyak wanita yang maaf menyerahkan kehormatannya untuk pasangannya, karena menurut mereka, inilah bukti cintanya.
Maka ISLAM agama yang satu dan suci itu mengatakan bahwa “TIDAK ADA PACARAN SEBELUM MENIKAH”."Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah. Karena menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa; karena puasa dapat menekan syahwatnya (sebagai tameng).". Namun lagi-lagi cinta itu buta, tuli, bisu, bahkan dianggap kurang waras. bagaimana tidak? bagi mereka yang saling mencinta tahi ayam  akan terlihat bagai coklat yang lezat :p

Oh no…!!! Ternyata saya juga pernah ada diposisi itu ?! :’(
Hari ini, saya akan bercerita tentang ‘ketragisan’ cinta, bukan lagi layaknya sinetron,!!! Namun ini tentang sebuah fakta di depan mata.

1#
Mencintai sosok laki-laki berkulit sawo matang itu, bermula di akhir tahun 2011. Bisa dikatakan "Ukhibbuka min awwali yaumin araftuka..."(Aku mencintaimu dr sejak awal aku mengenalmu)” Percaya atau tidak, si akhwat mencintai sosok yang sering dia sebut ikhwan itu sejak “pertama kali melihatnya” . kebetulan sejak itu, mereka baru saling mengenal, padahal ada dalam satu atap kepengurusan. 
Hah? Sesingkat itu bisa langsung jatuh hati?!!! kok bisa ~,~
Ya.
Hingga pada akhirnya,
Merasa sudah saling kenal, kemudian dekat,
Ingin lebih, dan akhirnya
Mereka mengungkapkan perasaannya masing-masing. (Ikhwan-Akhwat juga manusia, bukan malaikat yg gak punya nafsu)

“Kenapa gak menikah aja?” mungkin sederetan pertanyaan ini akan menghampiri telinga si akhwat kala itu. Namun hingga saat ini belum ada jawaban pasti mengapa mereka tidak melangkah ke jenjang pernikahan yang diridhoi-Nya. Allahu’alam.
Hingga suatu saat, si Ikhwan memutuskan pergi meninggalkan semua kenangan bersama si akhwat,
Tak bisa berkutik apapun, karena kebetulan pada saat itu si akhwat masih harus menyelesaikan study-nya yang baru menginjak tahun ke-3 masa perkuliahannya.
Hingga akhirnya, si Ikhwan memutuskan untuk bekerja, dan pergi kesuatu tempat, yang sebenernya secara jarak tak terlalu jauh, namun yang membuat mereka jauh, karena keputusan yang mereka ambil untuk tidak saling berkomunikasi satu sama lain. Tragisnya, hingga bilangan bulan, bahkan tahun sang akhwat masih belum bisa menerima kenyataan pahit ini.

#2
Empat tahun bukan waktu yang sebentar, terlebih menanti sesuatu yang belum jelas akan berakhir bahagia, atau bahkan sebaliknya. (bak fatamorgana ditengah gurun). Namun kekuatan cintalah yang mengantarkan kakinya masih bisa tegak berdiri hingga saat ini. Laki-laki yang teramat Ia cintainya itu tak sediktipun memberi respon positif, bahkan tak jarang kata-kata yang teramat menyakitkan ia lontarkan pada peremuan ‘tegar’ yang mencintainya itu. Tak pantang meyerah, si perempuan pun beberapa kali menanyakan perihal ‘apakah si laki-laki merasakan hal yg sama’, namun boro-boro jawabannya seperti yg diharapkan, malah berbalas oleh sebuah statement yang benar-benar 'banci' (versi saya) Benar-benar tak pantas diucapkan karena cinta  adalah anugrah terindah dari-Nya, dan itu milik siapapun hamba di muka bumi ini. kata-katanya kurang lebih seperti ini “saya gak suka kamu suka sama aku”. Hek' Sayapun, yang sedari tadi menyimak ceritanya, merasa teramat perihh mendengarnya, apalagi dia (teman saya?)...!!! :'(
Argggh,
Rasanya saya sudah nangis darah, jika ada diposisi dia.
Namun ketegarannya telah melebihi kekuatan karang dilautan,
Dan sekarang, dia pun nampaknya masih menaruh harapan pada laki-laki pujaannya itu,
Meski terkadang sesekali dia mengatakan “laki-laki itu sudah mati, laki-laki itu sudah mati”.


#3
Lagi lagi tentang perjuangan CINTA.
Kali ini tentang keberanian seorang ikhwan yang mengungkapkan perasaannya pada sang pujaan, bukan hanya sekali, bahkan lebih. “Karena harapan itu masih ada’, itulah kalimat yang terlontar kala kakinya mulai lemah melangkah. ‘jalan’ yang berbeda sepertinya menjadi salah satu penyebab penolakan itu terjadi, meski memang pada akhirnya, tujuan yang akan mereka capai bermuara pada titik yang sama. lama berjuang, rasanya telah banyak menggoreskan peluh dihatinya.
Hingga kalimat kepasrahan ini meluncur dari bibir sang ikhwan,  “Karena saya bukan bagian dari kalian”
Terenyuh saya mendengarnya.
saya menangis kala itu, karena tak banyak yang bisa saya lakukan untuknya.
Alloh, sayangi mereka…
berikan saya, juga mereka jalan TERbaik menurutmu.


Hah,
Mengelus dada, dan sesekali meneteskan air mata saat teringat akan hal itu…
Problematika manusia, memang bukan melulu tentang cinta,
Namun semua akan terasa indah jika cintanya juga beralur indah dalam skenario hidupnya.

Saya salut dengan mereka-meraka yang saya katakan adalah orang-orang hebat, karena buktinya mereka masih bisa tersenyum, meski terkadang hambar terasa, atau bahkan kecut, tapi setidaknya ada usaha disana.
Memang akan sangat banyak sekali cerita tentang cinta,
Bahkan jika dituliskan dalam sebuah buku sekalipun, rasanya tak cukup untuk menguak rahasia tentangnya.

Saya hanya berharap,
Untuk diri saya, kamu,dan semua yg masih memiliki cinta,
Mohon untuk tidak menyakiti !!! terlebih jika berada  diposisi yang dicintai
Karena diposisi ini tidak jauh lebih berat perjuangannya dari orang-orang yang berada diposisi mencintai.
Karena tahukah engkau,
Dialah Allah yang Maha membolak-balikan hati,
Bisa dengan seketika Dia membalikan perasaan itu jika Dia berkehendak.

"Ya Allah, aku sungguh tanpa daya. Aku sungguh tak ada kuasa. Aku sungguh teramat lemah. Maka selanjutnya, langkah kakiku, biar Kau yang melangkahkan. Gerak hatiku, biar Kau yang mengilhamkan. Ucapan serta perbuatanku, biar Kau yang menggerakkan. Cukup jadikan aku seperti apa yang Kau mau. Aku berpasrah pada titahMu. Jadikan aku pribadi yang lebih baik. Jadikan aku semakin bermanfaat bagi banyak orang dengan memaksimalkan segala anugerah yang Kau limpahkan padaku." 

Allahu’alam
Pelajaran berharga hari ini, #SemuaTentangCinta 27-10-2013