By: Nandang Burhanudin
*****
Liqaat menghadirkan rasa yang tak biasa
Seminggu berlalu, jiwa dibalut resah lara
Lelah berubah syahdu dan semangat menggelora
Letih berbuah hamasah yang menyemburatkan asa
Di taman itu kami duduk mengkaji mimpi
Mimpi besar yang menggeliat mencipta aksi
Mengusir khayal kelabu yang mengilusi
Membersihkan awan yang mengkabut mentari
Di taman itu kulihat tak sedikit pohon yang meranggas
Tak kuasa menghadapi perubahan musim yang teramat ganas
Daun-daun harapan gugur sebelum musim panas
Sebagian membakar diri dan mematikan tunas-tunas
Ohhh ... ia adalah ranting tarbiyah yang mulai mengering
Letih meranggas di antara hijau daun yang semakin penting
Tergopoh digoyang debu gulana yang membuatnya terpelanting
Merasa dulu nomor satu namun sekian lama menjadi nomor bunting
Demi Allah ... taman tarbiyah tak pernah membuat resah
Gemerisik dedaunan hal biasa dan menambah panorama indah
Dibalut mesra tunas muda yang tumbuh dalam buai mesra ukhuwah
Namun retakan rapuh ranting kering itu yang terjatuh pasrah
Wahai kawan mari kembali kita datangi taman agar tak lagi belukar
Yakinlah di setiap ranting patah akan tunas-tunas mekar
Tumbuh kekar menerjang angin prahara dan halilintar yang menggelegar
Menyerap energi matahari menyalurkan energi hingga menghujamkan akar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar