Terperangah kota Qadisiyah menyaksikan pasukan
Muhajirin dan Anshar menyebrangi sungai yang membatasi mereka dengan kamp
pasukan persia. Bangsa arab yang ‘tak mengenal air ’ ini menjadi begitu berani,
saling bergandengan tangan, berangkulan membelah Eufrat yang deras…
Rombongan itu tiba-tiba berhenti ditengah arus yang
ganas dan semuanya membungkuk meraba-raba kedalam riak. “Qa’bku ! Qa’bku !,
kantong airku ! kantong airku jatuh !” seru salah satu anggota pasukan kaum
muslimin yang kantong airnya jatuh. Hal ini membuat puluhan ribu tangan
seketika mengaduk-aduk Eufrat untuk mencarinya.
Panglima Persia dan pasukannya yang sedang dag dig
dug menanti di seberang dengan pedang terhunus tercekat tenggorokannya. HANYA
karen sebuah kantong air semua paskan mengaduk-aduk sungai raksasa??? “ Lalu
bagaimana kalau salah satu dari mereka terbunuh oleh kita?” serunya.
cerita di atas adalah penggalan dari buku ‘Saksikan
bahwa Aku seorang muslim” merupakan bagian dari ratusan, atau bahkan ribuan
cerita yang menggambarkan begitu indahnya ukhuwah islamiyyah (pada zaman
Rasulullah)
jika membaca sederetan kehidupan masa lalu para
sahabat Rasul yang maha mulia, terlebih mendengar cerita perlakuan kaum Anshar
pada kaum Muhajirin, pantaslah jika
dikatakan,“Tidak ada golongan manusia yang lebih mudah memberikan pertolongan
sepenuh kemampuan seperti orang-orang Anshar yang bersedia MEMBAGI DUA semua
miliknya, entah itu kebun, toko, budak, rumah, bahkan istrinya sekalipun akan
di ceraikan jikalau ada ada dari kaum Muhajirin yang menyukainya. Subhanallah…
begitu indah mendengarnya,terlebih jika kita bisa merasakan kehidupan pada
zaman itu.
Dari
Abu Hurairah Rasulullah bersabda “Janganlah saling
mendengki saling menipu saling membenci saling memutuskan hubungan dan
janganlah sebagian kamu menyerobot transaksi sebagian yg lain jadilah kalian
hamba-hamba Allah yg bersaudara. Seorang muslim itu saudara muslim yg lain
tidak boleh menzhaliminya membiarkannya mendustainya dan tidak boleh
menghinakannya. Taqwa itu berada di sini beliau menunjuk dadanya tiga kali. Cukuplah seorang dianggap
kejahatan krn melecehkan saudara muslimnya. Setiap muslim atas muslim lain
haram darahnya hartanya dan kehormatannya“.
Beberapa tulisan di atas cukup banyak menginspirasi
untuk saya pribadi, rasa-rasanya masih sangat-sangat jauh
jika harus di bandingkan dengan kaum Anshar, atau seperti Ali bin Abi
thalib yang rela menggantikan posisi Rasulullah di atas ranjang yang pada saat
itu dalam kepungan musuh yang ingin membunuh Beliau, semua itu dapat dilakukan
tanpa beban karena ke CINTAan mereka pada saudaranya.Mendambakan cerita-cerita bersejarah itu terulang di
Zaman sekarang rasanya bukan mimpi disiang bolong, yap, karena Allah telah
menjanjikan dalam surat cinta-Nya:
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara,
maka damaikanlah diantara kedua saudaramu, dan bertaqwalah kepada Allah agar
kamu mendapat rahmat. (Al-Hujurat 10)”
Sehingga kutipan cantik dari Ibnul Qayyim
Al-Jauziyah”Sesungguhnya siapa saja yang senang kepadamu karena adanya
keinginan, maka ia akan berpaling darimu jika telah tercapai keinginannya”.
Dapat dijadikan kunci untuk mencapai kesucian
ukhuwah yang dirindukan oleh setiap insan yang IKHLAS.
* Daripada Abu Hurairah r.a., Rasulullah
saw bersabda: “Tidak terjadi hari kiamat itu sehingga Sungai Eufrat
menjadi surut airnya sehingga ternampak sebuah gunung daripada emas. Ramai
orang yang berperang untuk merebutkannya. Maka terbunuh sembilan puluh sembilan
daripada seratus orang yang berperang. Dan masing-masing yang terlibat berkata
“mudah-mudahan akulah orang yang terselamat itu”.”
[Catatan lama]
By :Sofia
Hanum Friday
3rd feb, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar