Sabtu, 04 Januari 2014

Dan mereka bersaudara karena Allah…



Terperangah kota Qadisiyah menyaksikan pasukan Muhajirin dan Anshar menyebrangi sungai yang membatasi mereka dengan kamp pasukan persia. Bangsa arab yang ‘tak mengenal air ’ ini menjadi begitu berani, saling bergandengan tangan, berangkulan membelah Eufrat yang deras…
Rombongan itu tiba-tiba berhenti ditengah arus yang ganas dan semuanya membungkuk meraba-raba kedalam riak. “Qa’bku ! Qa’bku !, kantong airku ! kantong airku jatuh !” seru salah satu anggota pasukan kaum muslimin yang kantong airnya jatuh. Hal ini membuat puluhan ribu tangan seketika mengaduk-aduk Eufrat untuk mencarinya.
Panglima Persia dan pasukannya yang sedang dag dig dug menanti di seberang dengan pedang terhunus tercekat tenggorokannya. HANYA karen sebuah kantong air semua paskan mengaduk-aduk sungai raksasa??? “ Lalu bagaimana kalau salah satu dari mereka terbunuh oleh kita?” serunya.
cerita di atas adalah penggalan dari buku ‘Saksikan bahwa Aku seorang muslim” merupakan bagian dari ratusan, atau bahkan ribuan cerita yang menggambarkan begitu indahnya ukhuwah islamiyyah (pada zaman Rasulullah)
jika membaca sederetan kehidupan masa lalu para sahabat Rasul yang maha mulia, terlebih mendengar cerita perlakuan kaum Anshar pada kaum Muhajirin,  pantaslah jika dikatakan,“Tidak ada golongan manusia yang lebih mudah memberikan pertolongan sepenuh kemampuan seperti orang-orang Anshar yang bersedia MEMBAGI DUA semua miliknya, entah itu kebun, toko, budak, rumah, bahkan istrinya sekalipun akan di ceraikan jikalau ada ada dari kaum Muhajirin yang menyukainya. Subhanallah… begitu indah mendengarnya,terlebih jika kita bisa merasakan kehidupan pada zaman itu.
Dari Abu Hurairah Rasulullah bersabdaJanganlah saling mendengki saling menipu saling membenci saling memutuskan hubungan dan janganlah sebagian kamu menyerobot transaksi sebagian yg lain jadilah kalian hamba-hamba Allah yg bersaudara. Seorang muslim itu saudara muslim yg lain tidak boleh menzhaliminya membiarkannya mendustainya dan tidak boleh menghinakannya. Taqwa itu berada di sini beliau menunjuk dadanya tiga kali. Cukuplah seorang dianggap kejahatan krn melecehkan saudara muslimnya. Setiap muslim atas muslim lain haram darahnya hartanya dan kehormatannya“.

 Beberapa tulisan di atas cukup banyak menginspirasi untuk saya pribadi, rasa-rasanya masih sangat-sangat  jauh  jika harus di bandingkan dengan kaum Anshar, atau seperti Ali bin Abi thalib yang rela menggantikan posisi Rasulullah di atas ranjang yang pada saat itu dalam kepungan musuh yang ingin membunuh Beliau, semua itu dapat dilakukan tanpa beban karena ke CINTAan mereka pada saudaranya.Mendambakan  cerita-cerita bersejarah itu terulang di Zaman sekarang rasanya bukan mimpi disiang bolong, yap, karena Allah telah menjanjikan dalam surat cinta-Nya:
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah diantara kedua saudaramu, dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat. (Al-Hujurat 10)”
Sehingga kutipan cantik dari Ibnul Qayyim Al-Jauziyah”Sesungguhnya siapa saja yang senang kepadamu karena adanya keinginan, maka ia akan berpaling darimu jika telah tercapai keinginannya”.
Dapat dijadikan kunci untuk mencapai kesucian ukhuwah yang dirindukan oleh setiap insan yang IKHLAS.

* Daripada Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw bersabda: “Tidak terjadi hari kiamat itu sehingga Sungai Eufrat menjadi surut airnya sehingga ternampak sebuah gunung daripada emas. Ramai orang yang berperang untuk merebutkannya. Maka terbunuh sembilan puluh sembilan daripada seratus orang yang berperang. Dan masing-masing yang terlibat berkata “mudah-mudahan akulah orang yang terselamat itu”.”
             
[Catatan lama]                                         
By :Sofia Hanum                                                                   Friday 3rd feb, 2012

Tidak ada komentar: