Hitungan tahun sudah aku mengenalmu...
hitungan tahun pula aku masih menunggumu, [dengan harap yang sama]
Rahasia-Nya yang memegang isi hati, tentang kapan berakhirnya rasa ini.
tapi hingga detik ini, aku masih memilih setia.
ya,
memilih setia dengan keputusanku dulu tentang sebuah rasa,
rasa yang muncul dalam waktu sekejap, namun hilangnya susah bukan kepayang
karena rasa ini tak bisa diciptakan begitu saja,
ia hadir karena ada kecocokan jiwa, antara aku... dan dirimu.
"Jangan kau kira cinta datang dari keakraban dan pendekatan yang tekun, cinta adalah putra dari kecocokan jiwa. Dan jikalau itu tiada, cinta takkan pernah tercipta dalam hitungan tahun, bahkan milenia" -Kahlil Gibran-
aah,
rasa yang berhasil menguasai ruang hati, masih saja tak berani menampakkan wujudnya,
ingin sekali aku melihatnya... sesuatu yang telah banyak memakan waktu-waktu ku tentangnya...
Tak pernah ada kata jera dalam setiap doa yang ku lantunkan,
memohon pada yang Maha Baik untuk memberikan kebaikan atas dirimu.
dimana saja kakimu berpijak,
sadarlah bahwa...
kita masih berada di langit yang sama,
dengan hembusan angin yang tak berbeda...
kangen :-*
Kamis, 24 April 2014
Minggu, 13 April 2014
Kenapa kamu pergi saat aku datang #Eaaaa
Eaaa, sinetron baget deh judulnya,
tapi gak apa2 ya, kali ini saya lagi feel untuk buat sebuah tulisan dengan judul yang sedikit agak alay, hahay...
check this out !!!
emang berasa sedih banget ya saat kita denger "Kenapa kamu pergi saat aku datang?" atau juga "kenapa ada pertemuan kalo ada perpisahan" jiih galau banget dah.
sipp, tapi emang bener saudara...
terkadang emang pertanyaan itu juga singgah di benak hati saya, hehe gak muna alias munafik. :p
belum lama ini, saya merasakan 'kepergian' seseorang yang bertepatan dengan kehadiran saya di sana...
entah kado indah apa yang telah Allah sediakan untuk saya,
tapi yang pasti rasa sedih tak bisa dipungkiri...
dia yang pergi, sudah mengambil ruang di hati saya meski sepace-nya hanya sedikit, tapi....
sangat berpengaruh.
lagi lagi berbicara soal Chemistry...
saya juga masih belum faham betul arti sesungguhnya dari satu kata ini, kata yang sering orang sebut-sebut sebagai ikatan hati, eaaaa
Chemistry.
emang betul ya, Chemistry itu datang dengan sendirinya, tanpa diundang sebelumnya. Ia juga gak bisa diusir gitu aja, susaaaah, apalagi udah melekat di ubun-ubun.
hahaha, bahasanya puitis banget dah.
kenapa harus pergi?
jawabannya karena itu yang terbaik.
karena Allah telah menuliskan tinta-Nya di Lauhul Mahfudz tentang kisah anak manusia, meski hanya sekedar daun yang jatuh ke bumi.
Dear...
Husnudzhan KUNCINYA. apalagi sama Alloh yang Maha Baik,
percaya deh, gak mungkin Allah ngasih sesuatu yang hamba-Nya gak sanggup menjalaninya.
so...
jalani aja semuanya dengan penuh keikhlasan.
tapi gak apa2 ya, kali ini saya lagi feel untuk buat sebuah tulisan dengan judul yang sedikit agak alay, hahay...
check this out !!!
emang berasa sedih banget ya saat kita denger "Kenapa kamu pergi saat aku datang?" atau juga "kenapa ada pertemuan kalo ada perpisahan" jiih galau banget dah.
sipp, tapi emang bener saudara...
terkadang emang pertanyaan itu juga singgah di benak hati saya, hehe gak muna alias munafik. :p
belum lama ini, saya merasakan 'kepergian' seseorang yang bertepatan dengan kehadiran saya di sana...
entah kado indah apa yang telah Allah sediakan untuk saya,
tapi yang pasti rasa sedih tak bisa dipungkiri...
dia yang pergi, sudah mengambil ruang di hati saya meski sepace-nya hanya sedikit, tapi....
sangat berpengaruh.
lagi lagi berbicara soal Chemistry...
saya juga masih belum faham betul arti sesungguhnya dari satu kata ini, kata yang sering orang sebut-sebut sebagai ikatan hati, eaaaa
Chemistry.
emang betul ya, Chemistry itu datang dengan sendirinya, tanpa diundang sebelumnya. Ia juga gak bisa diusir gitu aja, susaaaah, apalagi udah melekat di ubun-ubun.
hahaha, bahasanya puitis banget dah.
kenapa harus pergi?
jawabannya karena itu yang terbaik.
karena Allah telah menuliskan tinta-Nya di Lauhul Mahfudz tentang kisah anak manusia, meski hanya sekedar daun yang jatuh ke bumi.
Dear...
Husnudzhan KUNCINYA. apalagi sama Alloh yang Maha Baik,
percaya deh, gak mungkin Allah ngasih sesuatu yang hamba-Nya gak sanggup menjalaninya.
so...
jalani aja semuanya dengan penuh keikhlasan.
KOBARKAN SEMANGAT INDONESIA !!!
Ini cerita tentang kampanye PKS 16 Maret 2014 silam
@Glora Bung Karno
Seandainya mereka tahu...
betapa nikmat menjadi salah satu bagian di barisan ini...
Ini lagi ikut gerakan theme song nya PKS No 3, iiidih, semangat banget Bu keliatannya, hehe
Ini vose gak banget deh, haha
minum dulu ah, setelah perjalanan panjang dari kampus (IPB)...
Tapi hati tetep seneng kok,
cmiww...
Liat aja nih, masih sumringah, dan pastinya masih yaaa, tetep eksis foto2 mulu :p
meski pake jilbab kuning, bukan berarti pro sama 'yang kuning' loh... xixixi
cuma saya orangnya sedikit anti mainstream.
TARA...!!! ini dia orang yang PALING saya tunggu-tunggu :-*
Alhamdulillah, masih sempet foto meski dari jarak jauh (dizoom) haha
tapi yang penting senyumnya dapet :p
@Glora Bung Karno
Seandainya mereka tahu...
betapa nikmat menjadi salah satu bagian di barisan ini...
Ini lagi ikut gerakan theme song nya PKS No 3, iiidih, semangat banget Bu keliatannya, hehe
Ini vose gak banget deh, haha
minum dulu ah, setelah perjalanan panjang dari kampus (IPB)...
Tapi hati tetep seneng kok,
cmiww...
Liat aja nih, masih sumringah, dan pastinya masih yaaa, tetep eksis foto2 mulu :p
meski pake jilbab kuning, bukan berarti pro sama 'yang kuning' loh... xixixi
cuma saya orangnya sedikit anti mainstream.
Gak tahu kenapa... hatiku terpaut dengan dia )i(
apalagi presidennya, (ups)
Ini perjalanan menuju GBK, Bersama mereka (adik2) kelas...hehe udah berasa tua banget, padahal banyak juga yang lebih tua di sana :PTARA...!!! ini dia orang yang PALING saya tunggu-tunggu :-*
Alhamdulillah, masih sempet foto meski dari jarak jauh (dizoom) haha
tapi yang penting senyumnya dapet :p
Ini tentang sebuah KENYAMANAN
"Nyaman itu apa sih Sist?
apa hanya sekedar berada di posisi yang pas, tidak ada gangguan, merasa rileks, dan teman-temannya?"
emm, saya fikir hal demikian tak salah...
"kenyamanan" selalu menjadi momok pertama yang dijadikan standar pilihan kebanyakan orang -sepertinya-.
bagaimana tidak? toh kenyamanan itu berhubungan erat dengan suasan hati loh,
kalau nyaman, ya hati enak, tentram, damai, tapi kalo gak nyaman...
ya sebaliknya Sist. hehe
terlalu luas jika harus membahas satu kata ini yang nampaknya terlihat enteng, tapi menurut saya tidak.
contoh kecil saja di kantor tempat saya bekerja. -red-
beberapa hari terakhir ini saya menghabiskan waktu saya di sebuah lembaga sosial (bekerja) yang bertempat di Jakarta Timur. keputusan menerima panggilan ini karena sejujurnya saya menyukai dunia yang 'berbau' masyarakat. well.
selain itu, hal besar yang menjadi pertimbangan saya adalah lingkungan. yap, lingkugan yang sudah sangat kondusif telah mendorong gerak hatiku untuk menerima tawaran itu.
satu misi, homogen, aaah, rasanya perjuangan untuk dakwahnya memang sudah sangat mendukung.
Ada dua hal yang sekarang sedikit mengganggu kenyamanan saya,
pertama adalah tempat kos-kosan yang mau tidak mau saya harus tinggal di sana. pertimbangannya banyak.
pertama, jarak kosan saya yang dulu (Bogor) terhitung sangat jauh jaraknya dengan kantor.
berangkat sekitar ba'da subuh pun nyampenya nyerempet jam masuk kerja (08.00 WIB). Ongkos yang cukup merogoh kantong -__-", tenaga ekstra yang perlu dipersiapkan setiap harinya belom sedek-sedekan di kereta yang naudzubillah deh kalo diceritakan, ya maklumlah, itu kan jam-nya orang-orang berangkat dan pulang kerja. jadi yaudah deh...
tapi satu yang tetap saya pertahankan, adalah, apapun kondisinya, dan bagaimanapun caranya, sesumpek, sepenuh, dan sesulit apapun, saya mesti dan kudu masuk di gerbong wanita. hehe
ya tujuannya satu biar SAVE aja... ;)
meski desek-desekan, ya lumayan lah, masih sesama cewek. (gak kebayang deh kalo desek-desekan sama cowok -_-6), kalaupun bener2 terpaksa ada di gerbong cowok, ada tips nih biar sedikit save. hehe
kamu mesti pasang jurus kuda-kuda tanganmu, biar kalopun sedek-sedekan, gak menyentuh bagian pentingmu. atau kalo ada tas, dipasang bagian depan aja, karena bagian depan itu bagian rawan untuk kita-kita kaum wanita.
itu sedikit tips.
next...
ke dua,
entah ini dirasakan oleh semua pekerja baru, atau engga, saya juga gak faham.
tapi yang saya rasa kok selama saya kerja saya masih belum dapet Chemistry-nya ya?
masih ngerasa oon aja, masih ngerasa apatis sama lingkungan, padahal udh berusaha ekstra untuk bisa membaur...
trus ada juga beberapa oknum yang juga secara hati gak bikin nyaman.
aah, dasar Ovie !!!
apa itu cuma perasaan seudzhan saya aja ya?
apa karena saya-nya yang belum bisa beradaptasi dengan baik?
apa saya yang....???!!!
***
barusan baca status temen, kurang lebih isinya begini :
"Sesuatu yang sedang terjadi sekarang yang bukan menjadi pilihan kita, itu berarti pilihan Allah"
baiklah, saya semakin mantap menjalani ini semua, selama ini baik InsyaAllah...
apa hanya sekedar berada di posisi yang pas, tidak ada gangguan, merasa rileks, dan teman-temannya?"
emm, saya fikir hal demikian tak salah...
"kenyamanan" selalu menjadi momok pertama yang dijadikan standar pilihan kebanyakan orang -sepertinya-.
bagaimana tidak? toh kenyamanan itu berhubungan erat dengan suasan hati loh,
kalau nyaman, ya hati enak, tentram, damai, tapi kalo gak nyaman...
ya sebaliknya Sist. hehe
terlalu luas jika harus membahas satu kata ini yang nampaknya terlihat enteng, tapi menurut saya tidak.
contoh kecil saja di kantor tempat saya bekerja. -red-
beberapa hari terakhir ini saya menghabiskan waktu saya di sebuah lembaga sosial (bekerja) yang bertempat di Jakarta Timur. keputusan menerima panggilan ini karena sejujurnya saya menyukai dunia yang 'berbau' masyarakat. well.
selain itu, hal besar yang menjadi pertimbangan saya adalah lingkungan. yap, lingkugan yang sudah sangat kondusif telah mendorong gerak hatiku untuk menerima tawaran itu.
satu misi, homogen, aaah, rasanya perjuangan untuk dakwahnya memang sudah sangat mendukung.
Ada dua hal yang sekarang sedikit mengganggu kenyamanan saya,
pertama adalah tempat kos-kosan yang mau tidak mau saya harus tinggal di sana. pertimbangannya banyak.
pertama, jarak kosan saya yang dulu (Bogor) terhitung sangat jauh jaraknya dengan kantor.
berangkat sekitar ba'da subuh pun nyampenya nyerempet jam masuk kerja (08.00 WIB). Ongkos yang cukup merogoh kantong -__-", tenaga ekstra yang perlu dipersiapkan setiap harinya belom sedek-sedekan di kereta yang naudzubillah deh kalo diceritakan, ya maklumlah, itu kan jam-nya orang-orang berangkat dan pulang kerja. jadi yaudah deh...
tapi satu yang tetap saya pertahankan, adalah, apapun kondisinya, dan bagaimanapun caranya, sesumpek, sepenuh, dan sesulit apapun, saya mesti dan kudu masuk di gerbong wanita. hehe
ya tujuannya satu biar SAVE aja... ;)
meski desek-desekan, ya lumayan lah, masih sesama cewek. (gak kebayang deh kalo desek-desekan sama cowok -_-6), kalaupun bener2 terpaksa ada di gerbong cowok, ada tips nih biar sedikit save. hehe
kamu mesti pasang jurus kuda-kuda tanganmu, biar kalopun sedek-sedekan, gak menyentuh bagian pentingmu. atau kalo ada tas, dipasang bagian depan aja, karena bagian depan itu bagian rawan untuk kita-kita kaum wanita.
itu sedikit tips.
next...
ke dua,
entah ini dirasakan oleh semua pekerja baru, atau engga, saya juga gak faham.
tapi yang saya rasa kok selama saya kerja saya masih belum dapet Chemistry-nya ya?
masih ngerasa oon aja, masih ngerasa apatis sama lingkungan, padahal udh berusaha ekstra untuk bisa membaur...
trus ada juga beberapa oknum yang juga secara hati gak bikin nyaman.
aah, dasar Ovie !!!
apa itu cuma perasaan seudzhan saya aja ya?
apa karena saya-nya yang belum bisa beradaptasi dengan baik?
apa saya yang....???!!!
***
barusan baca status temen, kurang lebih isinya begini :
"Sesuatu yang sedang terjadi sekarang yang bukan menjadi pilihan kita, itu berarti pilihan Allah"
baiklah, saya semakin mantap menjalani ini semua, selama ini baik InsyaAllah...
Kamis, 03 April 2014
Ini hari pertama-ku kerja 04-04-14
Tak pernah diduga sebelumnya.
yah, kejutan Allah begitu indah...
Setelah mengikuti beberapa rangkaian tes oleh salah satu lembaga yang bergerak dibidang sosial itu, rasanya terbayar sudah dengan penerimaan aku di sana meski baru sebagai officer.
17 Maret 2014. hari pertama saya mengikuti tes tertulis. wuihhh banyak banget tesnya, sampe lupa tes apa aja namanya.
dan yang paling terkesan dan membuat haru adalah saat moment tes baca Alqur'an, helooo???
di zaman edan ini ternyata masih banyak ya lembaga yang seperti ini. dan ini adalah salah satu GOAL saya dalam menentukan pekerjaan yang akan saya ambil. LINGKUNGAN YANG KONDUSIF. yap, dengan tipikal saya yang melankolis, rasanya sedikit banyak terpengaruh oleh lingkungan, maka salah satu tips agar tetap stay tone/ Istiqomah ya cari aman, cari kerjaan yang berbau-bau islam kaya begini.
dan subhanallah... dari sekian banyak peserta tes hari itu, yang datang ke-esokan harinya cuma 3 orang. entah beda-beda tesnya, atau gimana, saya juga kurang tahu, tapi yang pasti hari ke 3 tes itu semakin berkurang, yang tersisa hanya saya dan satu orang ikhwan yang saya pun tak tahu namanya sama sekali. hehe, maklum, pas di sana diem-dieman, gak ada yang berani memulai untuk berkenalan...
ya secara saya perempuan kelles...
jadi ya agak jaim gitu, hehe
ada cerita haru di hari ke-3 tes ini, tepatnya Rabu, 19 Maret 2014, ya, disaat sebagian teman saya merayakan hari wisudanya, saya dengan berat hati harus pergi ke Jakarta untuk tes komputer. maksudnya berat hati karena tidak bisa menghadiri moment penting sahabat-sahabat tercinta.
oke, well...
because life is a choice.
hari ke tiga tes ini memang lancar jaya dalam perjalanan, maksudnya tidak lagi berpusing-pusing ria mencari alamat kesana kemari layaknya hari pertama...
hahaha, pokoknya seru deh, sampe nyasar-nyasar, muter-muter. maklum... orang Bogor kok disuruh ke Jakarta.
lanjut ,
jadi hari ke-3 ini saya dapat info dari Ayah saya kalau ada jalan alternatif tanpa harus naik ojek seperti hari pertama, selain ongkosnya yang melambung tinggi, rasanya saya juga agak risih ya kalo naik ojek, secara dua-duaan gitu, xixixix
akhirnya naik metro mini menjadi pilihan saya. dan benar, jakarta memang tempatnya kehidupan orang-orang 'keras', tak kenal lembek, lelet, lesu lunglai,,, aaah, itu mah kelaut ajeh.
nah pas mau turun dari metro mini, saya terjatuh ditengah jalan raya yang pada saat itu mobil sedang berlalu lalang... Astaghfirullah, untung Allah masih sayang sama saya.
kenapa bisa jatuh? mau tau gak? bukan karena saya pake rok sehingga sulit melangkah, bukan itu. tapi memang si metro itu saat ada penumpang yang mau turun, benar-benar tidak berhenti. meski melanju pelan, tapi untuk ukuran saya yang tak biasa, membuat kaki saya tak bisa menyeimbangkan tubuh saat itu, dan akhirnya terpental lah saya ke aspal.
huhuuh
insiden-red-
tapi okelah,
saya yakini dan percaya semua ini insyaAlloh akan ada hikmah-Nya.
mungkin saya harus jauh lebih berhati-hati, lebih teliti, lebih gesit, dan lebih lebih yang lainnya.
to be continue...
yah, kejutan Allah begitu indah...
Setelah mengikuti beberapa rangkaian tes oleh salah satu lembaga yang bergerak dibidang sosial itu, rasanya terbayar sudah dengan penerimaan aku di sana meski baru sebagai officer.
17 Maret 2014. hari pertama saya mengikuti tes tertulis. wuihhh banyak banget tesnya, sampe lupa tes apa aja namanya.
dan yang paling terkesan dan membuat haru adalah saat moment tes baca Alqur'an, helooo???
di zaman edan ini ternyata masih banyak ya lembaga yang seperti ini. dan ini adalah salah satu GOAL saya dalam menentukan pekerjaan yang akan saya ambil. LINGKUNGAN YANG KONDUSIF. yap, dengan tipikal saya yang melankolis, rasanya sedikit banyak terpengaruh oleh lingkungan, maka salah satu tips agar tetap stay tone/ Istiqomah ya cari aman, cari kerjaan yang berbau-bau islam kaya begini.
dan subhanallah... dari sekian banyak peserta tes hari itu, yang datang ke-esokan harinya cuma 3 orang. entah beda-beda tesnya, atau gimana, saya juga kurang tahu, tapi yang pasti hari ke 3 tes itu semakin berkurang, yang tersisa hanya saya dan satu orang ikhwan yang saya pun tak tahu namanya sama sekali. hehe, maklum, pas di sana diem-dieman, gak ada yang berani memulai untuk berkenalan...
ya secara saya perempuan kelles...
jadi ya agak jaim gitu, hehe
ada cerita haru di hari ke-3 tes ini, tepatnya Rabu, 19 Maret 2014, ya, disaat sebagian teman saya merayakan hari wisudanya, saya dengan berat hati harus pergi ke Jakarta untuk tes komputer. maksudnya berat hati karena tidak bisa menghadiri moment penting sahabat-sahabat tercinta.
oke, well...
because life is a choice.
hari ke tiga tes ini memang lancar jaya dalam perjalanan, maksudnya tidak lagi berpusing-pusing ria mencari alamat kesana kemari layaknya hari pertama...
hahaha, pokoknya seru deh, sampe nyasar-nyasar, muter-muter. maklum... orang Bogor kok disuruh ke Jakarta.
lanjut ,
jadi hari ke-3 ini saya dapat info dari Ayah saya kalau ada jalan alternatif tanpa harus naik ojek seperti hari pertama, selain ongkosnya yang melambung tinggi, rasanya saya juga agak risih ya kalo naik ojek, secara dua-duaan gitu, xixixix
akhirnya naik metro mini menjadi pilihan saya. dan benar, jakarta memang tempatnya kehidupan orang-orang 'keras', tak kenal lembek, lelet, lesu lunglai,,, aaah, itu mah kelaut ajeh.
nah pas mau turun dari metro mini, saya terjatuh ditengah jalan raya yang pada saat itu mobil sedang berlalu lalang... Astaghfirullah, untung Allah masih sayang sama saya.
kenapa bisa jatuh? mau tau gak? bukan karena saya pake rok sehingga sulit melangkah, bukan itu. tapi memang si metro itu saat ada penumpang yang mau turun, benar-benar tidak berhenti. meski melanju pelan, tapi untuk ukuran saya yang tak biasa, membuat kaki saya tak bisa menyeimbangkan tubuh saat itu, dan akhirnya terpental lah saya ke aspal.
huhuuh
insiden-red-
tapi okelah,
saya yakini dan percaya semua ini insyaAlloh akan ada hikmah-Nya.
mungkin saya harus jauh lebih berhati-hati, lebih teliti, lebih gesit, dan lebih lebih yang lainnya.
to be continue...
Langganan:
Postingan (Atom)